Jadi Korban Rasisme Di Serbia, Gelandang Brasil Ini Menangis

By Admin


nusakini.com - Everton Luiz meninggalkan lapangan dengan air mata setelah mendapat ejekan rasisme dari suporter lawan.

Sepakbola Eropa Timur kembali dilanda oleh isu rasisme. Yang terbaru terjadi di Serbia, dalam derby Beogard antara Rad Beogard dan Partizan Beogard, Minggu (19/2).

Gelandang Partizan asal Brasil, Everton Luiz, menjadi korban rasisme dalam partai lanjutan Liga Super Serbia yang digelar di markas Rad, Stadion King Peter I. Everton Luiz bahkan sampai harus menangis ketika meninggalkan lapangan seusai laga berakhir.

Pihak panitia pertandingan sebelumnya sudah memperingatkan suporter Rad agar tidak bersikap rasis di partai ini. Meski demikian, mereka tetap membentangkan sebuah spanduk yang menghina para pemain berkulit gelap. Spanduk itu kemudian diturunkan oleh petugas pengawas stadion.

Setelah laga yang dimenangi Partizan 1-0 itu berakhir, Everton Luiz kemudian berjalan ke arah tribun tuan rumah dan mengacungkan jari tengah kepada suporter Rad. Aksi provokatif tersebut tidak hanya berhadiah kartu kuning untuk Everton Luiz dari wasit, namun juga menimbulkan kericuhan antarpemain di lapangan.

Everton Luiz kemudian dipisahkan oleh rekan setimnya untuk menghindari keributan lebih lanjut sebelum meninggalkan lapangan. Saat itulah gelandang berusia 28 tahun itu terlihat menitikkan air mata dan mendapat pelukan dan hiburan dari rekan setimnya.

Selepas pertandingan, Everton Luiz buka suara, “Saya menderita dengan ejekan rasisme tersebut selama 90 menit. Saya semakin kecewa karena para pemain tuan rumah juga mendukung hal itu. Mereka semua menyerang saya.”

“Saya ingin melupakan kejadian ini secepat mungkin. Saya mencintai Serbia dan orang-orang di sini. Itulah mengapa saya menangis. Tetapi, saya mohon agar tidak ada rasisme lagi,” ungkapnya. (fft/om)